Dewan Pakar Pemuda Katolik: Paus Leo XIV Jembatan Nilai Universal dalam Geopolitik yang Memanas
loading...
A
A
A
"Dia datang pada saat dunia sedang terfragmentasi secara sosial, ekonomi, dan ekologis. Dunia menanti seorang pemimpin yang bukan hanya religius, tetapi juga profetik," katanya.
Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai, peran Paus tidak berhenti pada urusan internal Gereja. Dunia saat ini memerlukan suara moral yang berani, termasuk dalam isu-isu lintas batas seperti krisis iklim, ketidakadilan sosial, hingga tantangan era digital. “Paus Leo XIV harus mampu menjadikan gereja bukan hanya penjaga warisan spiritual, tetapi pelopor transformasi moral global,” ujarnya.
Baca juga: Ini Pidato Pertama Paus Leo XIV usai Terpilih
Kepemimpinan Paus yang baru juga mendapat perhatian khusus dari kalangan muda Katolik, termasuk di Indonesia. Bagi organisasi-organisasi pemuda Katolik, terpilihnya Paus Leo XIV membawa harapan akan arah gereja yang lebih terbuka, inklusif, dan relevan terhadap suara kaum muda.
“Anak muda sekarang butuh gereja yang hadir sebagai sahabat. Yang bisa mendengar, berdialog, dan menemani pencarian makna hidup mereka,” ujarnya.
Marcellus Hakeng Jayawibawa menilai, peran Paus tidak berhenti pada urusan internal Gereja. Dunia saat ini memerlukan suara moral yang berani, termasuk dalam isu-isu lintas batas seperti krisis iklim, ketidakadilan sosial, hingga tantangan era digital. “Paus Leo XIV harus mampu menjadikan gereja bukan hanya penjaga warisan spiritual, tetapi pelopor transformasi moral global,” ujarnya.
Baca juga: Ini Pidato Pertama Paus Leo XIV usai Terpilih
Kepemimpinan Paus yang baru juga mendapat perhatian khusus dari kalangan muda Katolik, termasuk di Indonesia. Bagi organisasi-organisasi pemuda Katolik, terpilihnya Paus Leo XIV membawa harapan akan arah gereja yang lebih terbuka, inklusif, dan relevan terhadap suara kaum muda.
“Anak muda sekarang butuh gereja yang hadir sebagai sahabat. Yang bisa mendengar, berdialog, dan menemani pencarian makna hidup mereka,” ujarnya.
Lihat Juga :